Hiburan

Sensasi 'The Raid' dan Harapan Baru Film Indonesia


Tepuk tangan panjang membahana di auditorium Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta. Semua penonton berdiri dengan wajah mencari-cari. Sutradara dan para pemain film 'The Raid' melangkah turun dari deretan kursi paling belakang. Merekalah yang dicari oleh para penonton yang memadati penutupan INAFFF malam itu. Tampak antara lain Iko Uwais dan Ray Sahetapy sibuk menerima ucapan selamat dan jabat tangan penonton. 

Film garapan sutradara Gareth Evans ('Merantau') yang awalnya berjudul 'Serbuan Maut' memang menjadi film penutup festival film-film bergenre fantastik itu. Antusias dan rasa penasaran penonton terpuaskan setelah menyaksikan sendiri film yang sebelumnya membuat berita dari arena Toronto Film Festival, Kanada itu. Film itu konon telah dibeli hak edarnya oleh distributor internasional, dan akan digarap ulang oleh Hollywood. 

'The Raid' adalah salah satu sensasi dari dunia perfilman Tanah Air pada 2011, sekaligus harapan baru yang digadang bisa menjawab kerinduan masyarakat pada film yang bermutu. Sayangnya, sejauh ini pemutaran 'The Raid' hanya menjangkau forum-forum khusus. Setelah diputar di INAFFF, film tersebut menyapa publik Yogyakarta lewat Asia-Netpac Film Festival belum lama ini. Sedangkan untuk pemutaran di bioskop, jadwal terus berubah-ubah. Terakhir, kabarnya April 'The Raid' baru bisa dinikmati secara luas. 

Selain 'The Raid', sensasi lain yang siap menyapa masyarakat penggemar film tahun depan adalah 'Lovely Man' karya sutradara Teddy Soeriaatmadja. Sama seperti 'The Raid', film tersebut juga baru bisa dinikmati secara terbatas. Diputar pertama kali sebagai film pembuka Q! Film Festival 2011, 'Lovely Man' menarik perhatian media dan kritikus. Majalah Tempo yang setiap menjelang akhir tahun punya tradisi membuat penghargaan perfilman menobatkan skenario 'Lovely Man' yang ditulis Teddy sebagai naskah terbaik.

'Lovely Man' dibintangi oleh Donny Damara dan Raihanuun, dan dua-duanya diberi predikat terbaik olehTempo. Donny berperan sebagai banci Taman Lawang yang pada suatu malam kedatangan tamu tak biasa. Tamu itu seorang perempuan berjilbab dari kampung (diperankan Raihanuun) yang mengaku sebagai anaknya. Baik 'The Raid' maupun 'Lovely Man' menyajikan sesuatu yang tak biasa, atau setidaknya telah lama hilang dari khasanah film Indonesia yang pernah sangat beragam. 

'The Raid' menyajikan ramuan silat yang menebar ketegangan dari awal hingga akhir. Sementara 'Lovely Man' adalah drama semalam yang membuat kita merenungkan kembali nilai-nilai keluarga dan masyarakat. Semoga, dua film ini menjadi awal yang baik bagi bersinarnya kembali perfilman Indonesia yang sepanjang tahun 2011 didominasi pocong yang minta kawin, arwah yang bergoyang dan kuntilanak yang kesurupan.


Sumber : hot.detik.com

Cekidot Trailernya:

- The Raider

- Lovely Man

                                                                                                                                    

TAARE ZAMEEN PAR - Every child is special


Satu lagi nih Film India wajib tonton selain Slumdog Millionare dan 3 Idiots. Sangat recomended banget buat ditonton yaitu TAARE ZAMEEN PAR (Every child is Special). Meskipun film ini film 5 tahun lalu tepatnya tahun 2007, tapi film jadul ini merupakan film mengandung banyak pesan loh, baik terhadap guru, teman, adik, kakak maupun kita yang nantinya akan menjadi orang tua.


Film ini berkisah tentang seorang anak yang bernama Ishaan Nandkishore Awasthi yang duduk di kelas 3 SD (tinggal kelas 1 tahun) ia belum bisa membaca dan menulis pada usianya. Bahkan orang-orang disekitarnya menganggap anak ini adalah anak yang nakal, bodoh, pemalas bahkan idiot. Namun sesungguhnya anak ini adalah anak yang special karena ia memiliki imajinasi yang luar biasa dalam melukis bahkan dalam menjawab soal ujian.

Ishaan berada di keluarga kecil dengan Ayah, Ibu dan Kakaknya Johan. Ayahnya yang merupakan ayah ambisius, ia selalu menganggap prestasi dalam akademik merupakan hal yang paling penting untuk menjadi orang yang sukses dan dapat bersaing dalam dunia seperti sekarang ini. Lain dengan ibunya yang merupakan ibu rumah tangga sejati menyiapkan segala kebutuhan suami serta anaknya. Sedangkan kakanya sangat berbeda dengan Ishaan, Johan yang selalu menjadi nomor satu dalam berbagai hal bahkan menjadi siswa teladan.

Putus asa dengan kondisi anaknya, orang tuanya memutuskan untuk memasukkan Ishaan ke sekolah asrama yang pendidikannya keras serta disiplin dengan harapan Ishaan dapat berubah. Namun sayangny di asrama, kondisi tidak berubah. Dia tetap saja dimarahi dan dihukum. Hingga datanglah Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan), guru pengganti di sekolahnya, yang menyadari keanehan pada diri Ishaan. Ternyata Ishaan menderita dyslexia, yaitu sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis (selangkapnya : menyusul). Apa yang dilakukan Nikumbh untuk membantu Ishaan? Dia membuat orang tua dan guru Ishaan lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat sendiri. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang.

Dalam film berdurasi 02:42:03 ini biarpun lama karena seperti Film India pada umumnya, ada nyanyian. Ada kali 5 atau lebih lagu disisipkan diantara beberapa adegan tapi banyak sekali pesan yang dapat kita petik dari film ini. 

Sutradara sekaligus pemain Aamir Khan yang  mengemasnya dengan ciamik sekali.  Film ini dikemas sedemikian rupa untuk menyentuh segenap jiwa para penontonnya. Ini baru namanya film berkualitas. Beberapa pesan yang bisa dipetik diantaranya :
“Tidak ada manusia yang sempurna bagitu pula dengan seorang anak. Karena setiap anak pastilah memiliki keistimewaan yang berbeda-beda, keterampilan yang unik, serta kemampuan dan impian. Setiap anak, cepat atau lambat mereka semua akan belajar, namun dengan kecepatannya masing-masing. Every child is special."


"Musuh terbesar kita adalah keegoisan kita. Dan sahabat terbaik kita adalah kepedulian kita. Mulai melihat kebutuhan orang lain dan peduli. Apa yang bisa kita perbuat dan lakukan untuk menjadikan segala sesuatu menjadi indah. Tentunya karena hati yang tidak dapat dibohongi dengan kesentralan diri yang membutakan mata kita terhadap kebutuhan orang lain. Padahal kita diciptakan untuk saling melengkapi dan menolong. Mengapa kita selalu ingin memaksa kehendak sendiri? mementingkan diri sendiri, tanpa memperdulikan orang lain? Apa yang terbaik yang sudah kita lakukan bagi orang lain? Hati yang terpanggil dalam kepedulian akan sesama adalah hati yang begitu mulia.


cekidot trailernya :

Ayo sekarang diabsen, siapa yang sudah nonton?ditunggu ya comment nya . 
Yang belum cepet-cepet deh cari VCD, DVD, Download, bahkan streaming di youtube udah ada. 
Ga bakal nyesel nontonnya dari pada nonton film esek-esek, atau film yang terbang-terbangan.

NB. Jangan lupa sedia tissue sebelum menonton ya, jujur sepanjang ini film banyak banget scene yang buat gue meneteskan air mata.


Speed Scandal - Kisah Kakek Muda





Cerita film ini dimulai ketika seorang ibu tunggal yang masih sangat muda bernama Hwang Jeong Nam menelepon ke sebuah acara radio di mana Nam Hyun Soo sebagai host-nya. Hwang Jeong Nam menceritakan keinginannya untuk bertemu ayah kandung yang belum pernah dia temui. Cerita yang mengharukan dari Hwang Jeong Nam via telepon tersebut membuat rating radio naik.

Beberapa waktu kemudian di rumah Nam Hyun Soo, datang seorang gadis bersama putranya. Ternyata gadis itu adalah ibu tunggal yang menelepon ke radio tadi, Hwang Jeong Nam, dan mengaku sebagai putri Nam Hyun Soo, hasil hubungan masa SMA Nam Hyun Soo dengan seorang gadis tetangga ketika dia tinggal bersama kakeknya di desa. Hal itu sangat mengejutkan Nam Hyun Soo! Terlebih dengan anak kecil usia 7 tahun yang datang bersama gadis itu, Hwang Ki Dong, yang otomatis merupakan cucu Nam Hyun Soo! Maka kehidupan Nam Hyun Soo yang nyaris sempurna (tampan, keren, mapan, dan terkenal) tiba-tiba berubah 180 derajat karena kedatangan mereka.

Untuk memastikan kenyataan itu, Nam Hyun Soo melakukan tes DNA, dan hasilnya positif bahwa Hwang Jeong Nam adalah putrinya, dan Hwang Ki Dong merupakan cucunya.

Nam Hyun Soo akhirnya menerima kenyataan itu (setengah hati) dan menerima mereka tinggal di rumahnya. Dan kehidupan mereka bertiga sebagai keluarga kecil pun dimulai. Hwang Ki Dong masuk ke sebuah TK, dan Hwang Jeong Nam mengikuti audisi menyanyi di radio tempat Nam Hyun Soo bekerja, yang ternyata lolos karena memang dia berbakat menyanyi dan bisa memainkan alat musik.

Hingga suatu hari terjadi kesalahpahaman yang diakibatkan oleh seorang pria teman lama Hwang Jeong Nam yang mencurigainya berhubungan dengan pria setengah baya (om-om). Eh ternyata pria itu adalah ayah dari Hwang Ki Dong. Hal itu mengakibatkan Hwang Jeong Nam dan Hwang Ki Dong pergi (diusir secara halus dan menyakitkan) dari rumah Nam Hyun Soo. Kepergian mereka tentu saja sangat menyenangkan bagi Nam Hyun Soo yang dari awal memang setengah hati menerima mereka. Namun lama-kelamaan Nam Hyun Soo merasa aneh, kesepian. Apa yang terjadi? Ada apa dengan Nam Hyun Soo? Apakah dia ingin putri dan cucunya kembali? Lalu bagaimana dengan pria yang merupakan ayah dari Hwang Ki Dong?



Pasti ga bakalan nyesel nontonnya, karena ceritanya dikemas dengan adegan-adegan yang lucu dan juga menyentuh hati. Film ini mengajari kita untuk berani menatap masa depan dan melupakan masa lalu. Berani berbuat berani bertanggung jawab walaupun konsekuesinya adalah rasa malu. Namun, menurut saya akan lebih malu lagi bila kita menutup-nutupi kesalahan masa lalu kita.
Tidak ada yang lebih baik selain mengakui kesalahan kita, mencoba untuk bertanggungjawab dan tidak membohongi orang lain. Memang akan menyakitkan, tapi percayalah dibalik itu semua pasti akan menjadi indah pada waktunya.

cekidot trailernya :
Ayo-ayo jangan sampai ga nonton...
di tunggu komennya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar