Ambil Sisi Positif Valentine




Bulan Februari, mungkin adalah bulan yang special bagi Anda. Mulai dari mal, toko buku, hingga hotel, restoran dan pertokoan lainnya. Bisa dilihat, adanya dekorasi yang meriah, khas perayaan di bulan ini.
Pada atapnya, banyak terpampang dan bergelantungan benda-benda berwarna serba merah muda. Ada yang berbentuk heart, pita-pita, dan bingkisan yang warnanya pun terlihat meriah.
Suasana romantis, terkadang ikut menyelimuti suasana dengan alunan musik-musik dan instrumental yang romantis pula.
Hem..., ada apa kira-kira dengan bulan Februari ?  ‘Happy Valentine Day ,’ itu kira-kira yang sedang terjadi.
Tulisan tersebut, dipasang besar-besar di mana-mana. Tetap dengan nuansa pink. Nuansa valentine juga terasa dibeberapa  media seperti televisi, radio, majalah, dan koran.
Tapi, apa sih sebenarnya makna valentine itu bagi beberapa orang dari usia yang berbeda ? Pro dan kontra mengenai Valentine, tampaknya masih saja melekat pada sejumlah individu.

Namun, tak ada salahnya bila kita lihat dari sisi positif, makna dan arti dari hari kasih sayang ini.
Sebenarnya valentine sendiri adalah salah satu peninggalan budaya kerajaan Romawi yang selalu dirayakan untuk mengenang Santo Valentine yang telah mengorbankan dirinya untuk mempersatukan cinta. Saat itu, Kaisar Claudius II memerintahkan untuk membatalkan setiap pertunangan dan pernikahan di negaranya. Namun Santo Valentine, menikahkan pasangan-pasangan dari Romawi secara diam-diam.

Maka Santo Valentine akhirnya disiksa dan dibunuh pada tanggal 14 Februari. Untuk mengenang jasa dan pengorbanannya, maka para Pastor di Romawi menentukan tanggal 14 Februari sebagai hari Santo Valentine atau yang sekarang dikenal dengan nama Valentine’s Day.
Pemandangan saat perayaan valentine, sepertinya tidak telalu asing di kota besar seperti di Indonesia. 
Mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, hingga kota-kota lain, biasanya dimeriahkan oleh sebagian remaja putra dan putri yang bertujuan untuk mempererat persahabatan.
Tetapi rupanya perayaan valentine, tidak hanya dimonopoli oleh kaum muda. Bahkan orang tua seperti para bapak, Ibu, sampai kakek dan nenek pun tidak ketinggalan merayakannya.
 “Hari valentine adalah hari untuk kegembiraan anak-anak muda pada umumnya, tetapi saya juga merayakanya dengan memakai kebaya warna pink. Waktu suami saya masih hidup, saya biasa jalan bareng,” ujar Omah Manuruh 68 tahun.

Tetapi memang yang sering merayakan budaya seperti ini, adalah anak muda. Mereka biasanya merayakan bersama teman, sahabat, kekasih, atau adik serta kakaknya. Dengan saling membagikan bunga, boneka, cokelat, atau bingkisan lainnya seperti perhiasan.
“Hari valentine menurut gue hari dimana semua orang saling mencurahkan perasaannya untuk semua orang, terutama bersama pasangan. Biasanya gue ke rumah pacar tuh, kasih boneka atau nulis status di Facebook ucapkan Valentine,” ujar Sony salah satu pelajar SMA yang baru memasuki usia 17 tahun.
Setiap orang, memiliki cara masing-masing untuk mewujudkan makna dari hari kasih sayang ini. Tidak terkecuali orang tua.

”secara pribadi tidak ada perayaan khusus, paling hanya peningkatan prilaku saja kepada keluarga, misalnya tambah sayang dengan keluarga,” ujar Soleh 40 tahun.
Lebih lanjut, Soleh menambahkan bahwa di hari valentine biasanya ia mengajak kelurga jalan bareng untuk berekreasi ataupun makan bersama ke luar.
Pandangan masyarakat mengenai kasih, harus diterjemahkan dalam kehidupan manusia yang memandang perlu hidup saling menghormati, saling mengasihi, dan saling berdampingan.

Hari kasih sayang itu sebenarnya tidak harus spesial pada 14 Februari saja.
Banyak wujud yang dilakukan oleh sekelompok kecil untuk menunjukkan kasih sayang pada orang terdekat. Berbagai ucapan tanda kasih dilakukan setiap orang di hari valentine day.

Berbagai benda diberikan, baik sebagai simbol hari valentine maupun untuk mengungkapkan tanda kasih sayang. Namun dalam konteks menjalin tali pergaulan sesama manusia, valentine barangkali bisa diekspresikan sebagai wahana penyadaran diri akan pentingnya arti sebuah kasih sayang.
“Hari kasih sayang menurut gue gak cuma buat kekasih, melainkan untuk semua orang. Misalnya untuk orang tua, kerabat maupun sahabat. Selain itu, untuk mencurahkan kasih sayang  sebaiknya memang tidak hanya dihari valentine saja. Setiap hari, rasanya juga perlu,” ujar Ida pelajar berusia 18 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar